Pelajar Indonesia vs Pelajar Dunia

Pelajar Indonesia vs Dunia: Di Mana Posisi Kita?

Kata orang pendidikan kita punya 1000 masalah dan salah satunya mungkin adalah kita. Iya. Kemampuan belajar siswa Indonesia dibilang rendah. Untuk ngetes bener atau nggak, coba aja jawab pertanyaan ini. Kalian punya waktu sampai video ini berakhir untuk menjawabnya. Gimana? Susah? Kalau emang ngerasa kesulitan bisa jadi survei satu ini tuh benar.

Iya. Survei tiga tahunan buat pelajar SMP ini nunjukkin emang kemampuan pelajar Indonesia bisa dibilang bermasalah. Tapi, emang gimana hasilnya? gimana perbandingannya sama negara-negara dunia lainnya? Dan ada di posisi berapa kita sekarang? Jawabannya kita ada di peringkat ke-7 dunia, tapi dari bawah Iya! Survei dibuat untuk mengukur kemampuan anak SMP dalam tiga bidang ini ternyata masih terlalu sulit. Nyatanya kita ada di peringkat ke-71 secara keseluruhan, kalah dari negara-negara yang memang terkenal maju pendidikannya dan bahkan kalah sama negara-negara yang umurnya belum sepertiga Indonesia. Sedihnya lagi trend pelajar-pelajar kita belakangan ini pun turun terus-menerus. Tapi, tunggu dulu. Apakah tes Bisa ini emang bisa ngegambarin realita pendidikan kita yang sebenarnya? terus apa sih bisa kita lakuin kedepannya?.

Pastinya tes ini bukanlah hasil akhir yang nentuin kualitas pendidikan. Tapi kalau berkaca dari hasil tadi bisa jadi itu karena banyak masalah yang menimpa pendidikan kita, yang salah satunya karena masih adanya kebiasaan menghafal yang bikin kita nggak ngerti kenapa suatu materi dipelajarin. Misalnya, coba kita balik ke teka-teki tadi. Disadari atau nggak sekolah ngajarin kita rumusnya dan lupa ngejelasin kalau masalah kayak gini sering banget kita hadapin di kehidupan sehari-hari. Tapi masalahnya nggak cuma ada di sekolah aja tapi juga di luar kelas. Misalnya kondisi sosial-ekonomi pelajar yang ngak merata yang akhirnya bikin hasil tes mereka jomplang dan tentu aja masalah-masalah lainnya.

Makanya biar pendidikan kita bisa bersaing kita perlu berkaca dari hasil survei ini dan mengambil kebijakan. Contohnya kayak ehem (batuk) UN yang baru-baru ini diilangin yang perlu kita lakuin buat perbaikin Pendidikan Indonesia. Bapak pendiri bangsa kita pernah bilang satu ucapan yang terkenal. Katanya, hanya satu tanah yang bisa disebut tanah airku. Ia berkembang dengan usaha, dan usaha itu adalah usahaku. Melihat kondisi sekarang ucapan itu bisa jadi dorongan buat kita semua yang meski ditengah fakta menjadikan kualitas pendidikan di negara kita. Kitalah yang harus ikut berjuang menyelesaikannya

Dan seperti biasa, terima kasih