Pandangan Orang Belanda tentang Indonesia – Dutch’s view on Indonesia

Rustaman: Halo teman – teman. Kembali lagi dengan saya pak Rustaman alias Rustaman. Hari ini saya punya tamu spesial, jauh sekali dari Belanda. Siapa dia? Oke, tamu spesial silakan perkenalkan diri.

Kees: Halo, nama saya Kees. Saya tinggal di Belanda dan saya belajar sama Jembatan Bahasa di tahun 2020.

Rustaman: Sekarang tinggal di mana?

Kees: Saya tinggal di Belanda, tapi sekarang di Kuta. 

Rustaman: Sudah berapa tinggal di Indonesia?

Kees: Sekarang delapan minggu, tapi dulu saya tinggal di Bali tahun 2017 untuk enam bulan. Kemudian tahun 2020 itu 13 bulan. 

Rustaman: Suka tinggal di Indonesia?

Kees: Suka banget. 

Rustaman: Apa yang Kees suka dari Indonesia? 

Kees: Saya suka suasana di sini. Kalau bandingkan sama Belanda, di sini orang lebih santai, lebih ramai, dan makanan di sini saya suka.

Rustaman: Oke. Suka makanan Indonesia?

Kees: Iya, tentu

Rustaman: Oke. Apa makanan Indonesia favorit Kees? 

Kees: Saya pikir ikan bakar sama sambal matah, suka. 

Rustaman: Oke

Kees: Saya suka, atau ayam betutu juga suka. Dan nasi goreng biasa ya

Rustaman: Tapi bisa makan makanan pedas? 

Kees: Suka, bisa. Biasanya kalau saya pesan makanan selalu pesan makanan yang pedas

Rustaman: Kees sudah lumayan lama tinggal di Indonesia tahun 2017 tinggal di Indonesia enam bulan. Lalu, tahun 2020 sampai 2021 juga tinggal di sini. Punya pengalaman menarik selama tinggal di Indonesia? 

Kees: Ya. Pengalaman yang menarik saya pikir jalan – jalan di pulau Flores, jalan – jalan di pulau Bali, dan pulau   Jawa untuk bertemu orang yang baru, bertemu orang di desa. Terus tahun 2020 saya bikin sama teman – teman di yayasan untuk bantu orang di desa di Bali.

Rustaman: Yayasan apa?

Kees: Yayasan di bahasa Inggris namanya Bali Care Foundation, tapi namanya bahasa Indonesia Bali Mai Peduli. Dan kami coba untuk bantu anak – anak pergi ke sekolah, pendidikan

Rustaman: Oh ya? Bagus!, 

Kees: Dan filter air di desa. Itu saya pikir penting kalau bisa bantu. Ya, bantu orang di sini ya

Rustaman: Apa yang buat Kees dan teman – teman ya bikin organisasi ini? 

Kees: Kami mulai bikin ini sekitar tahun 2020 ketika mulai corona. Waktu itu karena banyak orang asing sudah pulang karena situasi yang lebih jelek. Dan kami akan.. rencana untuk bantu orang di desa. Kami mulai fundraising sama universitas – universitas di Belanda. Dan kami bikin tim di Bali. Terus kami pergi ke desa, tapi pengalaman yang saya tidak tahu bilang apa ya.. susah atau karena teman dari Bali yang ikut mereka tidak tau gimana situasi di sana dan mereka juga rasanya “Huh? Ini di Bali?”. Waktu itu kami bilang oke kami mau bantu orang lanjut. Terus kami mulai bikin yayasan. 

Rustaman: Jadi kamu dan teman – teman kaget ya? Dengan situasi dan kondisi yang ada waktu itu ya

Kees: Kaget ya. Iya

Rustaman: Menarik sekali. Apa lagi pengalaman menarik selama Kees tinggal di Indonesia?

Kees: Ya, saya suka belajar bahasa Indonesia sama Jembatan Bahasa. 

Rustaman: Terima kasih

Keesl: Ya itu tidak ada banyak kegiatan dan kami mulai belajar bahasa Indonesia dan saya suka untuk bisa bicara sama orang dari Indonesia. Dulu saya tidak bisa. Dan mulai Corona kami mulai belajar bahasa Indonesia waktu itu karena tidak ada banyak orang asing. Terus kami bisa bicara bahasa Indonesia sedikit – sedikit. Tapi sekarang bisa tapi kalau bikin masih sulit ah… masih belajar. 

Rustaman: Saya pikir bahasa Indonesianya Kees sudah baik sekali ya, sudah bagus banget. Tapi kalau kamu ngobrol dengan orang – orang bisa mengerti dan bisa ya?

Kees: Bisa

Rustaman: Ah bagus sekali

Kees: Tapi kalau bahasa Indonesia ya, kalau bahasa yang slang atau bahasa Bali.. ugh sulit

Rustaman: Beda, beda ya..

Kees: Beda sekali..

Rustaman: Oke di Indonesia sudah pernah jalan – jalan ke Flores, di Bali. Sudah ke mana lagi?

Kees: Ke Lombok juga, ke Jawa.

Rustaman: Ke Jawa pergi ke mana?

Kees: Jawa mulai di ibu kota di Jakarta

Rustaman: Jakarta?

Kees: Iya lalu ke Bandung, lalu ke Jogjakarta, kemudian ke apa ya? Tidak Surabaya tapi..

Rustaman: Malang?

Kees: Malang. 

Rustaman: Pergi ke mana di Malang? Jalan – jalan ke mana di Malang?

Kees: Di warna.. Kampung?

Rustaman: Kampung warna?

Kees: iya kampung Warna ya. Tau?

Rustaman: Tau. Tapi saya tidak pernah ke sana. 

Kees: Itu pengalaman yang bagus. Sebenarnya waktu itu kami datang ke sana dan karena kalau baca cerita tentang kampung itu. Kampung itu dulu adalah area orang yang tidak punya kerja atau susah untuk dapat gaji. Saya bilang ke teman saya, waktu itu saya harus potong jenggot ya. Dan saya mau cari di kampung ada tempat untuk potong jenggot. Saya tanya di jalan “di sini bisa mungkin?” 

Rustaman: Oh ya?

Kees: Saya pergi ke kampung untuk potong jenggot 

Rustaman: Ya ampun , tidak potong rambut tapi?

Kees: Tidak, hanya potong jenggot. 

Rustaman: Menarik sekali tapi ya. Itu pengalaman menarik sekali. Oke, Kees kan udah jalan – jalan di banyak tempat di Indonesia. Sekarang saya mau tanya. Ada tempat – tempat menarik di Belanda?

Kees: Mungkin ada tapi…

Rustaman: Mungkin? Oke..

Kees: Tapi saya suka juga jalan – jalan di Belanda, tapi untuk saya sudah biasa ya. Di sana untuk saya tidak khusus. Tapi saya pikir kalau orang dari Indonesia datang ke Belanda mereka suka pergi ke Leiden karena di sana ada universitas banyak orang Indonesia ikut. Tapi itu terkenal mungkin

Rustaman: Karena di Leiden banyak orang – orang Indonesia banyak belajar di sana ya. Leiden itu saya pikir kota pendidikan di Belanda

Kees: Untuk orang Indonesia saya pikir

Rustaman: Atau orang Indonesia karena banyak orang – orang Indonesia belajar di universitas di Leiden. Oke. Apalagi tempat menarik kalau saya mau liburan ke Belanda? Kees punya rekomendasi?

Kees: Untuk saya, saya suka pergi ke pasar malam

Rustaman: Oh ya? Pasar malam seperti di Indonesia atau?

Kees: Seperti di Indonesia tapi ada acara ya. Dan mereka pindah kota setiap akhir minggu. Kalau mereka contohnya mulai Agustus mereka datang di kota saya. Dan di sana biasanya ada makanan dari Indonesia. Orang Indonesia datang ke sana, saya bisa ngobrol sama mereka dan juga mereka nyanyi di sana

Rustaman: Nari? 

Kees: Ya juga. Apa namanya ya? Saya lupa..

Rustaman: Nari Poco – Poco?

Kees: Nari Poco – Poco..

Rustaman: Kamu ikut? 

Kees: Saya ikut, tapi saya tidak bagus, tapi saya masih belajar

Rustaman: Malu atau tidak?

Kees: Waktu itu tidak karena semua orang ikut

Rustaman: Oke, banyak orang ikut. Oke, menarik sekali ya teman – teman. Oke apalagi ni, ada restoran yang jual makanan Indonesia di Belanda?

Kees: Ya ada. Saya ada restoran namanya Bali, Bali James

Rustaman: Ini tidak endorse ya

Kees: ya.. Saya suka datang ke sana karena mereka asli dari Indonesia. Saya bisa pakai bahasa Indonesia di sana. Dan ya, saya suka suasana di sana.

Rustaman: Apa makanan di sana? 

Kees: Ada apa – apa. Ada banyak hal seperti, tapi saya suka di sana semua nasi goreng. Tapi saya suka ayam betutu, tapi saya juga suka ayam campur sama nasi saya pikir. Enak – enak banget. 

Rustaman: Ada ayam bakar, ikan bakar? Soto ayam?

Kees: Ada. Soto ayam ada. 

Rustaman: Rendang?

Kees: Rendang ya banyak di sana

Rustaman: Terkenal ya?

Kees: Terkenal, tapi saya tidak tau kenapa. Di Belanda kalau kami bicara tentang makanan dari Indonesia banyak orang suka rendang.

Rustaman: Saya tidak terlalu suka rendang. 

Kees: Kenapa?

Rustaman: Saya tidak tau. Oke tapi harganya mahal atau tidak?

Kees: Di restoran biasanya lebih mahal karena kalau bandingkan restoran di sini dan di Belanda, ya beda. Harganya beda

Rustaman: Di sana pakai euro, di sini pakai rupiah

Kees: Ya

Rustaman: Biasanya Kees berapa kali per bulan makan makanan Indonesia? 

Kees: Saya pikir mungkin kalau makan makanan di rumah beberapa kali, tapi kalau saya terlalu makan di rumah atau di restoran mungkin satu kali per dua bulan. Tapi makan di rumah saya coba setiap minggu satu kali tapi tergantung situasi. 

Rustaman: Oke teman – teman bahasa Indonesianya Kees ini bagus sekali ya. Ada tips untuk temen – temen yang mau belajar bahasa Indonesia mungkin? 

Kees: Saya pikir semangat ya

Rustaman: Selalu semangat ya

Kees: Selalu, tapi ya itu yang khusus. Semangat tentang lanjut belajar bahkan kalau sudah pulang itu penting untuk belajar

Rustaman: Untuk tetap praktek bahasa Indonesia

Kees: Harus

Rustaman: Apalagi? Kees punya tips – tips lain untuk belajar bahasa Indonesia? 

Kees: Nikmati waktu untuk belajar itu khusus. Terus, itu aja

Rustaman: Itu aja?

Kees: Ya

Rustaman: Terima kasih Kees sudah datang ke podcast Jembatan Bahasa. Terima kasih banyak ya

Kees: Terima kasih ya

Rustaman: Terima kasih teman – teman sudah mendengarkan podcast Jembatan Bahasa episode hari ini dengan tamu spesial saya jauh – jauh dari Belanda. Terima kasih banyak, sampai jumpa lagi